Sabtu, 13 Oktober 2012

Merasa di Kecewakan




Salam Treelionaire!!!!

“Merasa di kecewakan jauh lebih baik daripada mengecewakan”

Dalm dunia usaha, mengenai customer satisfaction (kepuasan pelanggan) merupakan kunci utama dalam membangun kerajaan bisnis suatu usaha. Apabila para pelanggannya merasa puas akan suatu pelayanan produk atau jasa, maka ia tidak akan pernah berganti selama ia merasa puas atas pelayanan tersebut.
Jaman dahulu orang berfikir untuk sebuah usaha modal yang pertama harus dikendalikan adalah poduk, namun dengan seiring berjalannya waktu paradigma itu berubah dengan mejadi ujung tombak dalam sebuah usaha adalah marketing. Adapun implementasi yang paling utama dari sebuah marketing adalah pelayanan. Yang kita kenal dengan kepuasan pelanggan. Bahasa singkatnya kepuasan itu adalah kita tidak mengewakan. 

Simple... 
membangun usaha yang baik adalah dengan tidak mengecewakan pelanggan.

Mengenai mengecewakan pelanggan jika ditelusuri lebihh adalah lagi, initinya dalah ke pemulyaan terhadap manusia itu sendiri. Bagaimana memanjakan pelanggan, yang dimulai dari membangun kemampuan untuk melayani yang terbaik yang dimulai dari karyawan atau tim kita. Satu kunci paling vital, bagusnya sebuah karyawan ditentukan diri anda sendiri dalam membangun tim atau karyawan. Dimanapun itu semua berawal dari diri anda. Esuskesan itu jelas erawal dari kita. Mengenai masa depan yang baik dimulai dari karakter yang baik, dimana karakter itu juga brasal dari niat baik yang sempurna.  Dalam hal niat baik tetnunya barawal dari hati, yang mengendalikan hati itu adalah diri kita sendiri.

“Jika hati seseorang itu baik maka akan baik pula seluruh kehidpannya. Namun jika hati sesoerang itu kurang sempurna maka seluruh kehidupannya bisa jadi kurang sempurna.”



Berfikir Positif



“Apa yang kita pikirkan maka itu yang akan terjadi”
Sebagaimana Tuhan mengatakan, “Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangka hamba-hambaku”.
Mengenai pikiran positif, kita sangat mudah mengatakannya. Begitu ada yang bilang pikiran positif kita segera mengafirmasikan kepada diri kita  hal-hal yang positif. Permasalahannya pada saat kondisi berubah secara otomatis kita juga ikut berubah... afirmasi itu tidak ada efeknya sama sekali terhadap kondisi kehidupan kita.
Sebenarnya apa yang terjadi?, apakah karena memang kondisi lingkungan yang tidak kondusif untuk membuat jiwa ini terisi dengan fikiran-fikiran positif? Atau memang diri ini kebal akan segala afirmasi yang sifatnya sementara?
 Pikiran positif datang dari kepercayaan, pikiran negatif datang dari keragu-raguan, rasa takut yang benar adalah rasa takut yang digabungkan dengan harapan, adapun rasa taku yang salah adalah rasa takut yang bercampur dengan keputusasaan.
Adapun langkah agar afirmasi positif itu aga tetap bergelora dalam jiwa anda beikut hal-hal yang mungkin anda bisa lakukan:
a.       Dekati orang-orang positif disekitar anda.
b.      Lakasakan apa yang anda afirmasikan.
c.       Syukuri apa yang telah anda lakukan serta ikhlaskan apapun yang anda terima.
Kita harus seperti tukang kebun, yang senantiasa merawat dan menjaga tanamanya agar tumbuh subur sehat dan dapat dipetik hasilnya. Begitu juga pikiran positif anda
“Orang yang berhasil adalah orang selalu mengambil manfaat dari setiap kesalahan yang pernah ia lakukan dengan melakukan cara yang berbeda untuk menuju keberhasilannya.”
Sidney Smith pernah berkata :
Dibaratkan ada beberapa lubang dalam sebidang tembok dengan bentuk, bujursangkar, bundar dan segitiga.  Kemudian ada barang bentuk kotak bentuk segitiga dan bundar. Pada saat anda memasukan barang bentuk kotak kelubang segitiga apakah kotak akan masuk?, atau segitiga anda masukan kedalam lobang yang berbentuk bulat, mungkinkah untuk masuk?...
Maknanya apa?
“Dalam kehidupan ini selalulah berfikir positif, karen tuhan telah menciptakan pasangan masing-masing kehidupan ini, begitu juga dengan kesuksesan anda.”
“Tidak ada peristiwa terjadi secara kebetulan, segala peristiwa merupakan kejadian untuk membuat anda lebih berharga”

Berfokuslah Terhadap Kelebihan.

Pada suatu ketika ada seorang atlet  pencak silat ia hanya memiliki satu tangan. Karena tangan yang satunya harus diamputasi akibat terjatuh saat latihan. Anak muda tersebut jika ia berfikir negatif, ia hanya akan putus asa menerima kejadian yang menimpa dirinya. Bahkan ia akan mati kariernya dalam dunia pencak silat.
Namun pemuda itu berfikiran lain, ia tetap berfikir positif akan hal yang menimpa dirinya, ia terus berupaya latihan dengan semakin serius dan bersemangat. Karena menurutnya ia masih memiliki banyak peluang untuk menjadi juara, karena ia masih muda.
Dari latihan-ke latihan bahkan dari lomba ke lomba ia mampu jadi juara, bahkan dalam suatu perlombaan ia mampu menjuarai juara bertahan yang 7 kali berturut-turut.Mengapa?
Dalam pencak silat ada dua hal yang perlu kita kuasai, yaitu kuncian dan kecepatan serangan. Kehebatan pemuda itu disamping satu tanganya yang terlatih karena difokuskan, karena ia juga mampu terlepas dari kuncian-kuncin lawan karena ia hanya memiliki satu tangan. Sehingga lawan-llawannya bingun untuk menguci dirinya dan ia mampu memaksimalkan peluang kebingungan lawannya dengan kecepatan tangan yang satunya.
“Berfikir positif bisa membangun karakter, adapun berfikir negatif akan menghancurkan,” dan tidak akan bermanfaat sedikitpun melainkan menambah keputusasaan, ketakutan, dan kegagalan yang sangat menyakitkan.
Jika  anda berfokus terhadap hal-hal lain yang positif dalam diri anda, maka hidup anda akan optimis, bahagia, dan mendekati ksuksesan.
“Berfokuslah terhadap kelebihan anda yang bisa anda kerjakan, serta fokus terhadap potensi yang anda miliki”
Berfokus terhadap kelebihan  bukan berarti anda harus mengesampingkan kelemahan anda. Kelemahan anda tetap harus anda upayakan agar menjadi kelebihan, namun jangan sampai membebani kehidupan anda.
Misalnya seperti pemuda tadi diatas, saat tangannya harus diamputasi fokus dia hanya terhadap tangan yang satunya sehingga tangan yang satunya menjadi kelebihan yang hebat, bahkan saat dia ikut perlombaan justru tangannya yang hilang merupakan kelebihannya sehingga orang tidak mampu mengunci gerakannya.
Ingat.... “Terik matahari tidak akan pernah mampu membakar kulit anda sebelum difokuskan cahayanya”
“Orang-orang hebat bukan saja ia mampu memaksimalkan kelebihkannya melainkan mampu mengubah kekuranggannya menjadi kelebihan dalam hidupnya.”
“Teruslah memfokuskan terhadap kelebihan anda sehingga menciptakan bara pemenang secara terus menerus”



Kamis, 27 September 2012

Perbedaan Cara Berpikir Milyarder dan Orang Biasa 2




Salam Treelionaire!!!!

Sahabatku yang ruarr biasa.... ini adalah lanjutan dari cerita blog sebelumnya, mengenai perbedaan cara berfikir Milyarder dengan orang-orang biasa.


Orang biasa melatih anaknya untuk bertahan. Orang kaya melatih anaknya untuk menjadi kaya.

Kalangan orang kaya melatih anak-anaknya sejak usia dini dengan mengenalkan konsep berpunya dan tak berpunya. Meski banyak orang yang berpendapat bahwa Siebold mengakui dirinya mendukung ide elitism tersebut, dia menolak pandangan itu.

"Masyarakat selalu mengatakan orang tua mengajarkan anaknya untuk melihat ke bawah (masyarakat yang lebih miskin). Itu tak semuanya benar," kata Siebold. "Apa yang mereka ajarkan pada anaknya adalah melihat dunia melalui mata yang lebih objektif."

Orang biasa memiliki uang yang membuatnya stres. Orang kaya mencari kedamaian pikiran dalam kekayaan.

Alasan mengapa orang kaya mendapat kekayaan lebih banyak adalah mereka tidak takut untuk mengakui bahwa uang bisa membuat masalah selesai. 

"Kalangan menengah melihat uang sebagai kebutuhan yang tak pernah ada habisnya, sehingga harus memenuhi sepanjang hidup". 

Orang biasa memilih terhibur daripada terdidik. Orang kaya justru sebaliknya. 
Umumnya orang-orang kaya tak banyak berinvestasi dalam bentuk pendidikan formal. Justru yang mereka lakukan adalah belajar sepanjang waktu, kendati masa pendidikan telah usai.

"Ketika masuk ke rumah orang kaya, hal pertama yang Anda lihat adalah ruang perpustakaan mahal berisi buku-buku yang telah membuat mereka menjadi sukses".

Orang biasa berpikir orang kaya adalah sombong. Orang kaya hanya ingin dikelilingi oleh golongan yang memiliki pemikiran sama.

Mentalitas negatif dari uang yang telah meracuni kalangan kelas menengah membuat kalangan orang kaya memilih untuk bergaul dengan masyarakat yang sama dengan mereka. 

"Orang kaya tak bisa menerima pesan mengenai kiamat dan kegelapan," kata Siebold.

Orang biasa fokus pada menabung. Orang kaya fokus pada pendapatan.

Siebold berteori, kalangan orang kaya memfokuskan dirinya memikirkan cara meraih untung dari risiko yang diambil. Langkah ini lebih dipilih daripada menyimpan uang yang telah diterimanya.

Orang biasa bermain aman dengan uangnya. Orang kaya tahu kapan waktunya mengambil risiko.

Orang biasa senang kenyamanan. Orang kaya mencari kenyamanan dalam ketidakpastian.

Bagi sebagian orang, dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk menjadikan risiko sebagai jalan menjadi miliarder. Tantangan yang bagi kalangan kelas menengah akan menciptakan posisi tak nyaman. 

"Kenyamanan fisik, psikologis, dan emosi merupakan tujuan utama dari pemikiran kalangan kelas menengah".

Orang biasa tak pernah mengaitkan uang dan kesehatan. Orang kaya tahu bahwa uang bisa menyelamatkan hidup.

Di saat sebagian besar masyarakat AS berselisih mengenai isu Obamacare dan jaminan asuransi kesehatan perusahaan, kalangan super kaya justru mendaftar layanan kesehatan super elite.

Orang kaya ini menjadi anggota dari asuransi yang memberikan jaminan 24 jam yang hanya bisa diakses segelintir masyarakat. 

Orang biasa percaya bahwa mereka harus memiliki keluarga bahagia atau menjadi kaya. Orang kaya tahu bagaimana mendapatkan semua itu.

Ide mengenai kekayaan akan memunculkan waktu berkumpul keluarga yang mahal, tak lain hanya sebuah pembiaran. Orang kaya berpikir Anda bisa memiliki semuanya jika melakukan pendekatan pada tantangan itu dengan pikiran penuh cinta dan kekayaan. 


Demikian Sahabatku... semoga barmanfaat... 
Salam Treelionaire!!!!!




Perbedaan Cara Berpikir Milyarder dan Orang Biasa 1




Salam Treelionaire!!!!!!



Sahabatku yang luarr biasa, berikut gambaran pola fikir milyarder dan orang biasa.
Yang diambil dari buku Steve Siebold. Pengarang buku How Rich People Think, yang telah mewawancari miliarder hampir tiga dekade mencoba mencari tahu sesuatu yang membuat kalangan super kaya ini seolah terpisah dengan kalangan lain.
Dikutip dari bussines Insider, perbedaan sebetulnya terletak pada uang itu sendiri. Ini adalah mengenai mentalitas. 

"Kalangan kelas menengah sering menasehati untuk bahagia dengan apa yang dimiliki," kata Steve. "Secara keseluruhan, banyak orang yang merasa ketakutan bila ingin berkaitan dengan uang," 






Orang biasa menganggap uang adalah akar dari segala kejahatan. Orang kaya berpikir kemiskinan adalah akar dari semua kejahatan

Siebold mengatakan banyak orang yang telah dicuci otaknya dengan menganggap orang kaya adalah kalangan beruntung atau tidak jujur. Inilah yang menyebabkan munculnya budaya malu untuk menjadi kaya di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. 

"Masyarakat seluruh dunia tahu bahwa memiliki uang memang tak menjamin kebahagiaan namun membuat hidup lebih mudah dan lebih bisa dinikmati," kata Siebold. 

Orang biasa menganggap egois adalah sifat buruk. Orang kaya memandang egois adalah kebajikan

"Orang kaya keluar rumah dan membuat dirinya senang. Mereka tak berupaya untuk berpura-berpura menyelamatkan dunia," kata Siebold. 

Masalahnya masyarakat kelas menengah memandang hal itu sebagai sesuatu yang negatif dengan membiarkan tetangga mereka hidup dalam kemiskinan.

"Jika anda tak menjaga diri sendiri, Anda tak dalam posisi untuk menolong orang lain. Anda tak bisa memberikan yang tak Anda miliki,"

 Orang biasa bermental penjudi. Orang kaya memiliki mental beraksi

Siebold mengatakan, saat sebagian orang menunggu menemukan angka yang tepat dan berharap meraih kekayaan, orang kaya berupaya untuk menyelesaikan masalah. 

"Para pahlawan (kelas menengah) menunggu Tuhan, pemerintah, bos, atau pasangannya. Ini adalah cara berpikir orang rata-rata yang menurunkan cara pendekatan ini dalam memandang hidup padahal detik jam terus berdetak,"

Orang biasa menganggap jalan menjadi kaya harus melalui pendidikan formal. Orang kaya percaya dengan cara mengambil ilmu yang lebih spesifik

Orang biasa terbius dengan kejayaan masa lalu. Orang kaya bermimpi untuk masa depan


Miliarder mendapatkan kekayaannya karena mereka bertaruh dengan dirinya dan proyek yang dibuatnya, tujuan, dan ide-ide ke dalam masa depan yang belum jelas. 

Orang-orang yang percaya dengan kekayaan yang pernah diperolehnya, jarang sekali menjadi kaya. Bahkan biasanya berakhir dengan ketidakbahagiaan dan depresi. 

Orang biasa melihat uang dengan emosi. Orang kaya melihat uang secara logis. 

Ketika mendapatkan uang, orang biasa akan mentransformasikannya menjadi sebuah ketakutan dan didorong oleh pemikiran untuk mengubahnya menjadi masa pensiun yang menyenangkan

Orang kaya melihat uang sebagai alat yang kritis yang menggambarkan pilihan dan peluang.

Orang biasa mendapat uang dari aktivitas yang tidak disukai. Orang kaya mengikuti hasrat mereka

Rata-rata orang biasa melihat orang kaya bekerja sepanjang waktu. Kalangan yang lebih pintar berusaha untuk melakukan apa yang disukai dan mencari cara untuk menghasilkan uang dari kecintaannya itu. 

Di pihak lain, kalangan kelas menengah mendapat pekerjaan yang tak disukainya karena mereka membutuhkan uang.

Orang biasa menetapkan target rendah agar tak kecewa. Orang kaya meninggikan target sebagai tantangan

Psikolog dan ahli kesehatan lain seringkali memberikan nasihat kepada pasiennya untuk memasang target rendah dalam kehidupannya agar tak kecewa. 

"Takkan ada orang yang bisa menjadi kaya dan hidup dengan impiannya tanpa memasang target besar," kata Siebold. 

Orang biasa percaya harus melakukan sesuatu untuk menjadi kaya. Orang kaya percaya Anda harus menjadi sesuatu untuk menjadi kaya


Inilah alasan mengapa orang seperti Donald Trump beranjak dari jutawan menjadi miliarder yang berutang US$9 miliar dan kembali dengan kekayaan yang lebih besar.

"Di saat sebagian besar orang terpaku untuk mengerjakan dan segera mendapat hasil dari pekerjaannya, orang-orang terkenal berupaya mempelajari dan berkembang dengan setiap pengalaman yang dimiliki," 

Orang biasa percaya Anda butuh uang untuk menghasilkan uang. Orang kaya menggunakan uang milik orang lain

Siebold mengatakan orang kaya umumnya tak takut untuk menghimpun kekayaannya dari kantong orang lain.

Orang biasa menilai pasar modal dikendalikan oleh logika dan strategi. Orang kaya tahu bahwa pasar modal dikendalikan emosi dan keserakahan.

Sukses investasi di bursa saham tak selalu hanya berdasar formula hitung-hitungan matematika. Orang kaya justru menilai faktor utama yang mengendalikan pasar keuangan adalah ketakutan dan keserakahan. "Mereka memasukkan faktor ini pada perdagangan dan tren pasar modal," kata Siebold.

Pengetahuan mengenai sifat alami manusia dan dampak overlap pada perdagangan pasar modal memberikan investor keuntungan strategis dalam membangun kekayaan lebih besar melalui leverage

Orang biasa hidup di atas kebutuhan mereka, orang kaya justru sebaliknya.
Orang kaya hidup di bawah standar kebutuhannya, bukan karena mereka cerdas. Namun, karena mereka membuat banyak uang untuk hidup mewah di saat mengantongi pasokan layaknya seorang raja di masa mendatang.

Bersambung...........



                                               






                                               With Owner Tahu Pop

Rabu, 26 September 2012

Berpura-pura Bodoh Kadang Lebih Baik



“Berpura-pura bodoh bukan berarti ia bodoh, melainkan ia sedang memantapkan diri untuk jauh lebih pintar dibanding dengan siapa yang ada dihadapannya”


 Berikut adalah cerita dari Guru saya dalam karya besarnya. Pada suatu ketika ada seorang paman bertanya kepada  keponakannya anak kecil yang lugu, saat ada sang paman itubertanya ia mengatakan seperti ini

 “Nak antara uang 500 dengan 1000 lebih besar yang mana?”
Dengan bangga dan keras ia mengatakan “lebih besar 500”.
Kemudian dengan bangga pula sang paman menertawakannya.  Kemudian sang anak tersebut bingung, mengapa sang paman menertawakan.  Namun setelah itu sang paman memberikanya uang 500 tersebut.
Di lain kesempatan  ada lagi paman yang kedua menanyakan hal yang sama  kepada keponakan tersebut. 

“Nak antara uang 500 dengan 1000 lebih besar yang mana?”
Dengan bangga dan keras ia mengatakan “lebih besar 500”.
Sang paman yang keduapun sama  tertawa terbahak-bahak menertawakan keponakan tersebut. Setelah puas tertawa ia kemudian memberikan uang 500 tersebut kepada keponakannya.

Berawal dari paman-pamannya, kemudian bibinya, teman-temannya hingga  anak tersebut terkenal karena keluguannya.  Dari keterkenalanya itu ia semakin bangga saat teman-temannya menanayakan hal tersebut. Sebenarnya yang membuat dia bangga bukan karena masalahnya ia tidak tahu akan hal yang ditanyakannya, justru ia sangat paham sekali, jika ada orang yang menayakan soal uang tersebut, ia pastinya akan mendapat uang sebanyak  500, uang itu ia kumpulkan untuk membelikan apa yang dia inginkannya. 

Sebenarnya anak itu sangat cerdas ia bisa memanfaatkan peluang, membangun sebuah popularitasnya serta membangun manfaat dari popularitasnya.


“Berpura-pura bodoh bukan berarti ia bodoh, melainkan ia sedang memantapkan diri untuk jauh lebih pintar dibanding dengan siapa yang ada dihadapannya”

Kadang kita tidak menyadari jika dari suatu kejadian kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih besar, namun karena ego kita hanya mampu mendapatkan dari sesuatu itu lebih sedikit”



                                                   Bersama Dinas Pemkab-Pemprov


Belajar Bersyukur



“Hargai apa yang anda miliki sekarang, kebahagiaan hanya akan datang kepada mereka yang mampu bersyukur, menghargai dan ikhlas terhadap apa yang diterimanya.”



Dikisahkan disudut teluk yang curam tinggalah seekor induk burung pipit memiliki 3 telur yang sedang dieraminya.  Pada sore itu suasana teluk sedang kurang baik. Cuaca yang buruk, gelap riuh badai sangat kentara dikala itu.
Tiba-tiba kreek !
Bunyi salah satu telur itu burung itu pecah dan cit...citt..citt keluarlah dari bulatan telur itu seekor pipit baru. Kita sebut saja pipit 1 dengan senangnya sang induk kemudian terbang mencari makanan untuk pipit yang baru menetas tersebut . Tidak lama kemudian sang induk datang  membawa ulat di paruhnya untuk sang pipit tercinta.
Cit..citt..cittt dengan kegirangan pipit 1 melompat-lompat siap menerima jatah  makanan dari sang induk. Tiba-tiba kreek ! telur ke 2 menetas. Kita sebut saja dia si pipit 2. Sang induk senang  melihat kedua telurnya menetas dengan baik dan sempurna. Cit....citt...cittt kedua pipit tersebut berebut ulat yang ada di paruh induknya. Sebagai ibu yang bijak maka induk tersebut memberikan ulat itu kepada pipit 1 yang sejak tadi menunggu lama. Hingga akhirnya terdiamlah pipit 1 sedangkan pipit 2 masih tetap merengek-rengek meminta jatah makannya. Melihat keadaan seperti itu sang induk segera terbang untuk mencari makanan lagi demi pipit 2 yang ia cintai.
Dilain pihak pipit 2 berfikir dalam hatinya ia membayangkan pada saat pipit ke 3 menetas dan sama seperti dirinya membutuhkan makanan. Pastinya mau tidak mau mereka bertiga  harus berebut makanan dari sang induk. Ia membayangkan pada saat itu induknya hanya membawa 1 ulat kakaknya mematuk adiknya juga mematuk dia di tengah-tengah, kemudian kakak dan adiknya berebut ia ikut menggigit di tengahnya tiba-tiba putus. Kakaknya kebagian kepalanya adiknya kebagian ekornya dia yang di tengah hanya menggigit jari tidak mendapatkan apa-apa. Ia geram dalam hati kecilnya tidak rela dan ia ingin menyingkirkan kedua saudaranya.
Kemudian pipit 2 berjalan mendekati telur terakhir. Dengan pelan dan perlahan ia dorong telur tersebut. Pelan-pelan terus pelan-pelan dengan seluruh tenaga yang ia miliki ia berupaya mengulingkan telur adenya. Dan akhirnya.........
Nguuuiiiingg......prakk !!!!!
 Telur itu terjatuh kedalam kubangan dan menimpa ujung karang yang sangat tajam . Pecahlah  dengan seketika.
Melihat kejadian itu sang pipit 1 mendekati  adiknya kemudian ia berjalan ingin melihat saudaranya
Kemudian bersoraklah sang pipit 2 tersebut. Ia merasa bangga dan menang atas kejadian yang baru saja terjadi. Disamping pada waktu itu juga ia melihat sang induk terbang dibawah dengan membawa makanan untuk dirinya...
Ciit... ciit.. ciiitttt...!!!! Ia menyambutnya dengan gembira.
Badai semakin dekat, diatas berputar-putar burung elang yang sedanag mencari perlindungan saat badai tiba. Angin bergemuruh... diiringi ombak yang semakin tinggi semakin besar. Gelap sudah dimana-dimana, menandakan sang badai datang. Tiba-tiba ........
“TARRRR..........!!!”
Suara petir keras menyambar induknya yang sedang loncat-loncat mendekati dirinya.
Ciit... ciit... ciit.... !!!! Dengan ketakutan ia berteriak, ia menagis, menjerit bersama gemuruhnya angin,  dentuman ombak dan badai yang menggema.

“Kadang kita akan menyadari sesuatu itu akan terasa berguna saat sesuatu itu telah tidak ada dihadapan kita.” 


Menyesal  itu tidak akan pernah datang didepan. 

Dan  hanya karena tidak mampu menghargai yang Tuhan berikan kepada kita, kita terjerembab kedalam penyesalan yang nyata.

Tidak ada kejadian yang terjadi secara kebetulan, kejadian itu merupakan sebuah kepastian yang yang pastinya yang terbaik bagi kita.”





                                                              Pembibitan Albasyiah-

Sabtu, 07 Januari 2012

Luapan Emosi.


Salam Treelionaire!

Hal yang menyebabkan kita semakin bijak dan elegan, atau menyebabkan anda semakin terpuruk dan hancur.

Parameter tingkat kedewasaan seseorang bisa dilihat sejauh mana ia mampu mengontrol emosi untuk hal yang lebih baik.

Susah memang jika belum terbiasa akan pengelolaan emosi. Justru Karena susah itulah sedikit orang bijak dan sangat langka orang berwibawa.  Karena tidak semua orang bisa dan tidak semua orang mampu.
Kemampuan mengontrol emosi itu laksana mengendalikan kuda binal yang liar. Jika kita salah dalam penanganannya maka sangat membahayakan bagi diri sendiri.  Pertanyaan bagaimana cara  mengelolanya?

3 Point saat emosi itu tidak terkendali :
·       Emosi, marah-marah dan ingin meluapkan kemarahan kepada apapun yang bisa dijangkau dikala itu.
·       Menyalahkan orang lain atau apapun yang memungkinkan mampu menyelamatkan  kesalahan yang telah kita perbuat.
·       Mengeluh atau berkeluh kesah, meyesali atau mencoba mencari dukungan untuk membenarkan kesalahannya.
·        
Solusinya seperti apa :

Jika anda "benar" maka anda tidak perlu marah, dan jika anda "salah" maka anda tidak layak marah.

Pemimpin yang bijak tahu kesalahan, dan mampu mengakui bahwa segala kesalahan itu karena dirinya yang telat dalam menangani masalah itu.

Sang pemenang akan mengakui kesalahannya dan meminta maaf serta berfokus diri untuk jauh lebih baik membangun spirit kemenangan yang sesungguhnya.  
                         
Lebih baik mengalah untuk menang daripada menang untuk kalah.  Jauh lebih berharga saat mengalah kala berlatih dan menang saat bertanding dibanding kalah saat bertanding.

Sahabatku…. Emosi itu bukan untuk kita luapkan… namun untuk kita kelola sebagai sesuatu yang pastinya suatu saat nanti itu akan menjadi pengalaman berharga dan goresan pengalaman yang mampu menjadikan ispirasi mahal dalam menangani masalah-masalah hari esok yang lebih berat.

Hematlah energy yang kita miliki untuk hal yang jauh lebih berharga, jauh lebih bernilai.


 Setiap "Cobaan" dalam hidup kita, bisa membuat kita lebih terpuruk atau lebih baik. Setiap "masalah" datang untuk membuat kita lebih berprestasi, atau hancur sama sekali. Pilihan ada di tangan kita, untuk menjadi pecundang atau pemenang!

                                                 Bersama Anggota Komisi Yudisial