Senin, 02 Mei 2011

“KUPANTASKAN DIRIKU AGAR TUHAN MENYAYANGIKU”

“KUPANTASKAN DIRIKU AGAR TUHAN MENYAYANGIKU”
Salam Treelionaire... !!!
Seiring berjalannya waktu, bergulirnya usiaku bertambah, aku teringat perkataan guruku yang sangant menginspirasi ” Waktu mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri”.
Aku sudah memimpikan banyak hal. Banyak mimpi, yang sudah aku tempelkan didinding-dinding yang sering aku lalui. Jalan yang sering aku lewati, dengan tujuan agar mampu menginspirasiku dalam setiap waktu. 3 tahun telah berlalu, waktu-waktuku menggembar-gemborkan mimpiku ke setiap orang yang aku kenal, yang aku tahu. Akan tetapi hasilnya. Kadang ku tersenyum tersipu malu. Bukti yang aku perbuat belum menghasilkan. Memaksaku untuk terus action merealisasikan mimpi-mimpi itu.
Semakin lama semakin ku tersadar. Kenapa aku belum juga mendapatkan mimpi-mimpi itu?.. adakah yang salah dengan diriku, kurang apa diriku dalam merealisasikan mimpi itu?... bukankah aku sudah melakukan yang terbaik didalam setiap helaan nafasku. Disiang hari aku bekerja. Malam hari tetap bekerja, dini hari aku juga belum istirahat. Demi tercapai mimpi-mimpi itu.
Sebagai manusia yang normal. Aku juga merasa jenuh, merasa capek, merasa sedih terhadap diriku sendiri, mengapa impianku tak kunjung datang. Aku berusaha untuk tegar, walaupun aku sendiri tidak dapat berbohong, orang tuaku, orang-orang yang aku cintai menanyakan, “kapan kamu sukses nak?,”.” kapan kamu sukses dik?, “.”kapan kamu sukses mas?,” .
Dalam hatiku menjerit, perihhh rasanya hati ini, aku merasa sudah aku lakukan semuanya untuk mencapai kesuksesan itu, hasilnya.. aku tidak tahu. Yang aku tahu aku hanya merasa apa yang hasilkan jauh dibawah harapan orang-orang yang aku cintai. Bukannya aku tidak ingin berusaha lagi, perih hatiku rasanya. seolah-olah perjuangan hidup matiku antara ada dan tiadaku tidak ada yang menghargai.
Aku berdoa siang dan malam, aku berusaha siang dan malam, sampai aku mengurangi, makan, aku mengurangi tidur, aku bahkan tidak menikmati masa mudaku yang bisa have fun dengan teman-teman, nongkrong-nongkrong di mall-mall, di cafe, bahkah nongkrong di jembatanpun aku tidak pernah. Dalam benakku yang hanya adalah impianku, impianku, impian orang-orang yang aku cintai. Tidak ada yang lain. Selesai.
Apakah Tuhan tidak sayang kepadaku, ataukah emang aku hanya ditakdirkan jadi orang biasa-biasa saja yang tanpa makna dimuka bumi ini. STRESSSS hidup ini rasanya. Kepada siapa lagi aku mengadu wahai Tuhanku... kepada siapa lagi aku berharap, kepada siapa lagi aku memohon.
Sekarang aku sakit, aku sakit karena beban stress kerjaku terlalu tinggi, otakku lelah dibebani segala tugas yang harus selesai dengan segala target yang tinggi yang telah aku buat. Remuk rasanya hati ini. Aku paksakan diriku untuk mengerjakan lebih, fatal malahan akibatnya. Gagal rencana mingguan ku minggu ini. Habis semua uangku untuk berobat. Yang tersisa hanya senyuman alami dari bibirku. Yang penuh dengan segala kebimbangan. Antara hidup dan mati. Bangun atau jatuh sekalian?.....
Hingga akhirnya aku teringat cerita seorang sahabat, sahabat baikku menginspirasi diriku dengan sebuah cerita:
“Sahabatku, pada suatu ketika ada dua orang pengamen datang kepadamu pengamen yang satu dengan suara yang jelek, memekakan telingamu, nyanyinya tidak jelas, menyebalkan dan membuatmu jengkel. Apa yang kamu lakukan?..... Pastinya kamu akan memberikan uang dan menyuruhnya pergi dengan segera. Kamu akan males dengannya, sehingga kamu meberikan koinmu dengan segera agar dia cepat-cepat pergi dari hadapanmu.
Sekarang yang kedua, pengamen itu menyanyikan lagu yang kamu sukai, denga nada yang indah membuatmu damai, tenang dan nyaman, baik, apa yang akan kamu lakukan?...... Pastinya kamu akan membiarkannya menyelesaikan lagunya sampai selesai, bahkan mungkin kamu akan request lagi untuk mnyanikan lagu lain yang kamu suka. Pastinya kamu juga akan memberi tips kepada pengamen yang kedua ini lebih banyak dari yang pertama.
Intinya sahabatku, mungkin Tuhan belum memberikan apa yang kamu impikan, agar kamu seperti pengamen yang kedua tadi, agar kamu semakin baik, semakin pantas untuk mendapatkan jauh yang lebih baik dari impianmu. Karena Tuhan Maha tahu atas segala kebutuhan dan harapan setiap makluknya. Ada dua orang hamba, yang satu ibadahnya bagus, amalannya baik, hatinya bersih, akhlaknya mulia, yang satu orangnya kasar, berdarah dingin dan sebagainya. Jika keduanya meminta hal yang sama. Apa yang akan Tuhan Lakukan?.... Tuhan akan memberikan kepada orang kedua ini dengan cepat-cepat untuk menjatuhkannya. Sedangkan meberikan kepada orang yang pertama agak lama karena Tuhan senang dengan Doanya. Urusannya dengan kamu, Mungkin kamu belum pantas untuk mendapatkan impian tersebut.

Maka pantaskan dirimu agar Tuhan memberikan yang jauh lebih baik dari apa yang kamu impikan. Pantaskan dirimu untuk menerima pemberian Tuhan yang tiada ternilai harganya, kemulyaan dunia ini yang kamu impikan beserta kemuliaan akheratnya.“ (Heru Saoping)
SEMOGA MENGINSPIRASI

menjadi peberani

Salam Treelionaire... !!!
“Rasa takutmu adalah peluangmu menjadi peberani, rasa malasmu adalah peluang menuju lompatan kesuksesan”.
Malas..... malas... malas.... banget rasanya hari ini. Aku serasa jenuh rasanya aktivitasku seharian. Sehingga aku hampir hampir lupa aku mempunyai kebiasaan untuk menoreh kata-kata dalam dalam tulisan ini.. awalnya aku terasa sangat malas, dan sungkan aku menulis pada hari ini. Akan tetapi aku tahu jika aku mengundur aktifitas rutinku satu hari saja bisa dijamin hari berikutnya aktifitas itu tidak akan menjadi aktifitas atau habbitku lagi. So aku mau tidak mau memaksakan diri untuk mencari infiras agar aku dapat menulis pada hari ini. Aku pergi ke sebuah gunung untuk mencari inspirasi. Sampai malam hari aku disana, akan tetapi belum kuasa juga aku untuk menuliskan kata-kata. Rasa males itu sangat menghantui ku. Aku bosan dengan keadaan itu akhirnya aku pulang untuk mencari inpirasi agar aku mau menulis. Aku turun ke bawah ke kota tempat tinggalku. Setelah sampai dirumah belum uga aku dapat menulis. Pusing rasanya aku harus menulis apa. Padahal tadi siang aku menyempatkan untuk pulang kantor lebih awal agar aku dapat menulus. Tetapi apa yang terjadi?
Tidak juga menulis...
Streeesss aku....
Karena aku belum juga mampu menghilangkan rasa males itu aku buka Video keluargaku saat liburan tahun lalu ke pangandaran, aku tonton sesaat, waw.. agak sedikit berkurang rasa malas itu. Tapi belum juga tangan in menuliskan sesuatu... udahlah aku capek mau tidur saja.
Sebelum aku tidur aku menocba menerawang mengevaluasi kerjaanku seharian, aktivitasku pada hari tadi, aku bertanya pada diriku sendiri, “sudahkah aku bermanfaat bagi orang banyak hari ini?”
Belum. Aku bertanya lagi, “Sudahkah hari ini aku menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang yang aku cintai?”. Belum. Kemudian aku bergegas membuka dreambook aku. Aku lihat aku pandangi foto-foto orang yang sangat aku cintai. Istriku... wajahnya tersenyum, seolah-olah ingin mengatakan, “jadilah pahlawan untukku”. Kemudian aku pandangi wajah kedua orang tuaku. Mereka tersenyum, seolah-olah ingin mengatakan, “jadilah kebanggan keluargamu. Untuk hari ini saja”.....
Aku tersentak aku langsung membuka dan mencatatkan sesuat di target harianku,..... mencatat.
“Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani”


Semoga menginspirasi.
Salam Sukses salam ProffesionaL