Kamis, 27 September 2012

Perbedaan Cara Berpikir Milyarder dan Orang Biasa 2




Salam Treelionaire!!!!

Sahabatku yang ruarr biasa.... ini adalah lanjutan dari cerita blog sebelumnya, mengenai perbedaan cara berfikir Milyarder dengan orang-orang biasa.


Orang biasa melatih anaknya untuk bertahan. Orang kaya melatih anaknya untuk menjadi kaya.

Kalangan orang kaya melatih anak-anaknya sejak usia dini dengan mengenalkan konsep berpunya dan tak berpunya. Meski banyak orang yang berpendapat bahwa Siebold mengakui dirinya mendukung ide elitism tersebut, dia menolak pandangan itu.

"Masyarakat selalu mengatakan orang tua mengajarkan anaknya untuk melihat ke bawah (masyarakat yang lebih miskin). Itu tak semuanya benar," kata Siebold. "Apa yang mereka ajarkan pada anaknya adalah melihat dunia melalui mata yang lebih objektif."

Orang biasa memiliki uang yang membuatnya stres. Orang kaya mencari kedamaian pikiran dalam kekayaan.

Alasan mengapa orang kaya mendapat kekayaan lebih banyak adalah mereka tidak takut untuk mengakui bahwa uang bisa membuat masalah selesai. 

"Kalangan menengah melihat uang sebagai kebutuhan yang tak pernah ada habisnya, sehingga harus memenuhi sepanjang hidup". 

Orang biasa memilih terhibur daripada terdidik. Orang kaya justru sebaliknya. 
Umumnya orang-orang kaya tak banyak berinvestasi dalam bentuk pendidikan formal. Justru yang mereka lakukan adalah belajar sepanjang waktu, kendati masa pendidikan telah usai.

"Ketika masuk ke rumah orang kaya, hal pertama yang Anda lihat adalah ruang perpustakaan mahal berisi buku-buku yang telah membuat mereka menjadi sukses".

Orang biasa berpikir orang kaya adalah sombong. Orang kaya hanya ingin dikelilingi oleh golongan yang memiliki pemikiran sama.

Mentalitas negatif dari uang yang telah meracuni kalangan kelas menengah membuat kalangan orang kaya memilih untuk bergaul dengan masyarakat yang sama dengan mereka. 

"Orang kaya tak bisa menerima pesan mengenai kiamat dan kegelapan," kata Siebold.

Orang biasa fokus pada menabung. Orang kaya fokus pada pendapatan.

Siebold berteori, kalangan orang kaya memfokuskan dirinya memikirkan cara meraih untung dari risiko yang diambil. Langkah ini lebih dipilih daripada menyimpan uang yang telah diterimanya.

Orang biasa bermain aman dengan uangnya. Orang kaya tahu kapan waktunya mengambil risiko.

Orang biasa senang kenyamanan. Orang kaya mencari kenyamanan dalam ketidakpastian.

Bagi sebagian orang, dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk menjadikan risiko sebagai jalan menjadi miliarder. Tantangan yang bagi kalangan kelas menengah akan menciptakan posisi tak nyaman. 

"Kenyamanan fisik, psikologis, dan emosi merupakan tujuan utama dari pemikiran kalangan kelas menengah".

Orang biasa tak pernah mengaitkan uang dan kesehatan. Orang kaya tahu bahwa uang bisa menyelamatkan hidup.

Di saat sebagian besar masyarakat AS berselisih mengenai isu Obamacare dan jaminan asuransi kesehatan perusahaan, kalangan super kaya justru mendaftar layanan kesehatan super elite.

Orang kaya ini menjadi anggota dari asuransi yang memberikan jaminan 24 jam yang hanya bisa diakses segelintir masyarakat. 

Orang biasa percaya bahwa mereka harus memiliki keluarga bahagia atau menjadi kaya. Orang kaya tahu bagaimana mendapatkan semua itu.

Ide mengenai kekayaan akan memunculkan waktu berkumpul keluarga yang mahal, tak lain hanya sebuah pembiaran. Orang kaya berpikir Anda bisa memiliki semuanya jika melakukan pendekatan pada tantangan itu dengan pikiran penuh cinta dan kekayaan. 


Demikian Sahabatku... semoga barmanfaat... 
Salam Treelionaire!!!!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar