Minggu, 06 November 2011

Kesempatan tidak datang dua kali....

Kesempatan tidak datang dua kali....

Salam Treelionaire... !!!
Sahabatku, kali ini kita bercerita mengenai seorang anak muda. Anak muda tersebut lulusan universitas ternama di negeri ini... Suatu pagi ia duduk termenung di pos ronda kapling perumahannya.. Dengan wajah lesu ia menatap langit-langit pos. Seraya bergumam.'' Suatu saat nanti aku akan sukses, bekerja pada perusahaan besar dengan kantor yang mewah lagi nyaman kerjanya''... Kenudian dirinya melamun hingga akhirnya tertidur dalam pos ronda tersebut. ia tertidur pulas hingga siang hingga banyak orang berlalu lalang. Kemudian lewat seorang kakek tua renta menghampiri anak muda tersebut. '' sedang apa nak?.. Dari pagi tidak kemana-kemana?. Kemudian anak muda menjawab. ''ya nih kek sedang nunggu panggilan kerja di perusahaan xxx, perusahaan ternama di jakarta''. Kalo ada tawaran kerja mau nak?, membuat rumah?''. Kemudian anak muda menjawab. '' gengsi dong kek, masa lulusan sarjana membuat rumah, ga level kek.'' ''oh....'' kemudian kakek itu pergi meninggalkan anak muda tersebut.

Hari berikutnya, anak muda tersebut duduk berbaring di pos ronda tersebut, kemudian berbaring, melamun, hingga ia tertidur pulas di selimuti angin semilir yang damai serta menyejukan. Kemudian kakek uang kemarin datang serta menghampiri anak muda tersebut. Seraya berkata ''sedang apa nak?, tidak kemana-kemana?.''. Kemudian anak muda itu menjawab, ''sedang menunggu jawaban kerja di perusahaan xxx jakarta kek.''. Nak putra kakek ada kerjaan membangun rumah. mau nak?... Rumah kakek di depan ada pertigaan belok kiri dipojok sana rumah kakek. Ditunggu nak ya.'' kemudian anak muda menjawab ''kek saya ini sudah sarjana, masa disuruh kerja membangun rumah. Ga level kek. Bukan kerjaannya''. Dengan sedikit kesal anak muda menjawab. ''oh....'' Kemudian kakek itu pergi meninggalkan anak muda yang malas tadi Bandung, 3 september 2010
Kesempatan tidak datang dua kali....

Hari ketiga, pagi-pagi ia duduk termenung di pos ronda kapling perumahannya.. Dengan wajah lesu ia menatap langit-langit pos. Seraya bergumam.'' Suatu saat nanti aku akan sukses, bekerja pada perusahaan besar dengan kantor yang mewah lagi nyaman kerjanya'' doa itu ia ucapka setiap pagi... Kenudian dirinya melamun hingga akhirnya ia tertidur pulas hingga siang hingga banyak orang berlalu lalang. Kemudian lewat kakek tua renta menghampiri anak muda tersebut. '' sedang apa nak?.. Dari pagi tidak kemana-kemana?. Kemudian anak muda menjawab. ''ya nih kek sedang nunggu panggilan kerja di perusahaan xxx, perusahaan ternama di jakarta''. Nadanya agak sedikit sinis. ''Kalo ada tawaran kerja mau nak?, membuat rumah?''. Kemudian anak muda menjawab. '' gengsi dong kek, masa lulusan sarjana membuat rumah, ga level kek. Dari kemarin nanya itu lagi nanya itu lagi. Ga ada pertanyaan lain apa?'. nadanya sedikit membentak.' ''oh....'' kemudian kakek itu pergi meninggalkan anak muda tersebut.

Hari berikutnya, anak muda tersebut duduk berbaring di pos ronda tersebut, kemudian berbaring, melamun, hingga ia tertidur pulas seolah-olah angin semilir yang damai serta menyejukan itu membuatnya dibuai dalam angan dan mimpinya. Kemudian kakek yang kemarin datang serta menghampiri anak muda tersebut. Seraya berkata ''sedang apa nak?, tidak kemana-kemana?.''. Kemudian anak muda itu menjawab, ''sedang menunggu jawaban kerja di perusahaan xxx jakarta kek.''. Nak putra kakek ada kerjaan membangun rumah. mau nak?... Rumah kakek di depan ada pertigaan belok kiri dipojok sana rumah kakek. Ditunggu nak ya.'' kemudian anak muda menjawab ''kek saya ini sudah sarjana, masa disuruh kerja membangun rumah. Ga level kek. Bosan saya mendengar pertanyaan itu dari kemarin. Bukan kerjaannya''. Dengan kesal anak muda menjawab. ''oh....'' Kemudian kakek itu pergi meninggalkan anak muda yang malas tersebut.


Pada hari kelima anak muda tersebut melakukan hal yang sama. Haro keenam hari ketujih dan seterusnya. Akan tetapi si kakek yang suka bertanya tidak pernah menampakan diri lagi kehadapannya. Pada hari ke sembilan. Ia sudah ditolak oleh beberapa perusahaan. Lamaran kerjanya tidak ada yang tembus satupun. hingga ia berfikir, ''daripada nganggur ada baiknya tawaran kakek tua renta itu diambil''. Gumamnya. Kemudian ia berdiri dan melangkah menuju arah rumah yang ditunjukan kakek kemarin-kemarin. Rumah demi rumah ia susuri hingga akhirnya dengan susah payah ia sampai juga ke tempat yang dituju. Waw.... Rumahnya bagus sekali.

Kemudian dengan sedikit ragu dan malu, karena dirinya sempat membentak kakek tua renta kemarin. Kemudan dengan pelan ia mengetuk pintu. ''permisi'', hingga beberapa kali ia mengetul pintu. Akan tetapi belum juga ada yang menjawab. Dengan sedikit putus asa ia mengetik pintu kembali ''permisi''. Tidak ada jawaban juga. Hingga akhirnya anak muda tersebut memutuskan untuk kembali.
Tiba-tiba... ''nak muda mencari saya ya...''. Suara itu dari belakang. '' i..iya kek''. Suaranya agal sedikit gugup. Kemudia ia diajak masuk kerumah sang kakek tadi. Waw bagus sekali rumahnya. Dalam hatinya bekata. Kemudia ia menjelaskan maksud dan kedatangannya untuk menagih tawaran kerja si kakek kemarin.

Kemudian si kakek menjelaskan dengan panjang lebar. '' Anak muda, satu minggu yang lalu anak kakek dari jakarta pulang kesini, ia menjekaskan dirinya membutuhkan tenaga kerja lulusan sarjana untuk bekerja bersamanya di perusahaan property ternama di jakarta. Kerjaannya membangun rumah nak. Karena kakek ga tahu kemana mencari kemana tenaga kerja itu kakek melihat adek baru lulus dari S1 nya. Kakek pikir kamu cocok bekerja disini. Namin adek menolak terus tiap kakek tawarin kerja. Ya sudah akhirnya kakek mencari yang lain dan dapat. Sekarang sudah bekerja bersama anak kakek di jakarta.

Tertegun anak muda tersebut mendengar uraian si kakek. ''kenapa dulu ga bilang kek?... ''adek dulu ga nanya''. Dengan ringan kakek menjawab. Penyesalan uang tiada tara bagi anak muda tersebut. Kenapa dulu tudak menghiraukan tawaran si kakek ini.

Sahabatku yang ruarr biasa. Kadang mungkin kita juga sering mendapatkan masalah serupa dalam kehidupan ini. Penyesalan hanya datang di akhir. Kesempatan yidak datang dua kali. Kesempatan bak bola pijar yang berputar-putar seperti bayangan. Dikejar lari jika diam seolah-olah kesempatan itu diam juga.

Sahabat kesempatan bukan untuk ditunggu, kesempatan tidak akan datang dua kali, dan kesempatan tidak datang begitu saja. Maka dari itu ciptakanlah kesempatan itu dan maksimalkan sejak dari sekarang.

Orang-orang sukses adalah orang yang jeli terhadap kesempatan, dan mampu memaksimalkam kesempatan itu. Mengubah tantangan jadi peluang. Meciptakan kesempatan dalam kesempitan. (Heru Saoping)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar