Minggu, 06 November 2011

Ketulusan

AWAL KEGAGALAN DALAM MEMBANGUN....

Salam Treelionaire.. !!!
Ada sebuah keluarga kecil yang sederhana, yang terdiri dari suami istri dan anaknya. Pada awal pernikahan sang istri tidaklah begitu mencintai sang suami. Mereka menikah karena keluarga mereka dekat dan ingin menjodohkan anak mereka. Karena ada sedikit keterpaksaan itulah sang istri tidak begitu menghormati dan menghargai sang suami. Bahkan kesehariannya ia selalu berusaha membuat jengkel dan marah sang suami.
Dari hari kehari hari hidup itu mereka lalui, setiap pagi sebelum pergi ke kantor sang suami menyiapkan sarapan untuk istri dan anaknya yang masih kecil. Namun sang istri kadang enggan untuk menemaninya sarapan bersama. Begitu pula saat sang suami pulang dari kantor. Namun sang suami tetap bersabar dan terus melakukan itu sebagai rutinitas harian yang harus ia lakukan setiap hari. Walau tidak jarang sang istri marah-marah jika masakan yang yang dibuat suaminya kurang enak. Dan hebatnya sang suami tidak pernah marah… dan hanya tersenyum dan minta maaf saat sang istri memarahinya.
Pada suatu hari sang suami tersebut sakit. Dan tidak bisa memasak-masakan buat sarapan maupun buat makan malam keluarganya. Sedangkan sang suami setiap waktu mengaduh… karena merasa sakit yang tidak terhingga.
Hari pertama berlalu…. Tidak ada bara api menyala di rumah itu.. malam mulai larut sang suami tetap mengaduh… hingga membuat sang istri susah tidur… hari pertama tidak ada yang memasak… karena lapar akhirnya sang suami memaksakan diri untuk memasak. Adapun bahan-bahan yang ia gunakan ia minta tolong kepada adek kecilnya agar membelikannya ke pasar. dan seterusnya hingga hari kempatpun dimulai.
Pagi-pagi sang istri berkata kepada sang suaminya… “mas ayo dong berangkat ke kantor, nanti kalo dipecat siapa yang akan menghidupi keluarga ini”… katanya dengan agak sedikit sebel kepada suaminya karena ga pergi kemana-mana.
Hingga akhirnya sang suami bersiap-siap untuk berangkat ke kantor dengan memaksakan diri dengan sekuat tenaga yang dimilikinya…
Sehari telah berlalu…. Sang suami belum juga pulang… malam mulai berlarut belum juga suami kembali… hingga pagi kembali mengisi…
“Kurang ajar juga nih suami sampe ga pulang sampe pagi…. “sambil menggerutu.. amarah kesal dan lapar karena tidak ada yang memasak untuk diri dan anaknya. Sedangkan sang anak sudah menangis kelaparan. Kemudian sang anak masuk kekamar…. Kemudian menemukan secarik kertas di meja rias ibunya.
Kemudian snag istri membacanya…. Dan ternyata itu adalah surat PHK dari perusahaan suaminya bekerja. Dibalik surat itu ada tulisan sang suami…….
“Sayang maafkan aku tidak bisa membuatmu bahagia”
Tidak begitu lama tiba-tiba datang seorang tukang pos.. mengetuk pintu. Kemudian ia memberikan sepucuk surat tanpa nama pengirim. Dan sang istripun membukanya
“Sayang maafkan aku tidak bisa membuatmu bahagia”
Ketika sedang tertegun… tiba-tiba munculah sebuah ambulan… kemudian berhenti didepan rumahnya… dan memberikan sepucuk surat…..
“Sayang maafkan aku tidak bisa membuatmu bahagia”
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
“Kita akan merasa kehilangan sesuatu saat sesuatu itu telah meninggalkannya”

“Momentum terbesar dalam kesuksesan hidup sebenarnya tergantung kita memaksimalkan diri potensi yang kita miliki”

“Ketulusan itu tidak pernah bisa dihargai dengan mata uang maupun nilai, melainkan keikhlasan dan kelapangan dada” (Heru Saoping)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar